Header Ads

Header ADS

Sejarah Islam di NTT

Masa Awal Islam Masuk NTT

Mayoritas penduduk NTT kala itu adalah beragama Kristen (Katolik dan Protestan), namun seiring berkembangnya zaman dan Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berusia cukup tua.

Solor sebagai titik awal penyebaran ajaran Islam yang merupakan tempat yang strategis dan memiliki bandar-bandar penting, seperti Pamakayo, Lohayong, Managa, dan Labala, sebagai pusat perdagangan dari luar daerah.

Pada abad ke-15 di Pulau Solor, yang saat ini menjadi bagian dan kebupaten Flores Timur, ajaran Islam dibawa oleh para pedagang layaknya Islam masuk ke Nusantara. Para pedagang dari Palembang yang bernama Syahbudin bin Salman Al-Faris, selain berdagang beliau juga berdakwah tentang ajaran Islam. 

Perkembangan Islam di NTT

Dalam menyebarkan ajaran Islam Syahbudin menggunakan pendekatan kekeluargaan, beliau memegang tokoh-tokoh yang berpengaruh di sekitar tempat beliau berdagang. Salah satu Raja Sangaji Dasi yang kemudian menjadi salah satu orang pertama yang memeluk ajaran agama Isalm di NTT, kemudian diikuti oleh keluarganya dan para pengikutnya.

Syahbudin menikahi putri dari Raja Sangaji Dasi. Syahbudin yang juga dikenal dengan sebutan Sultan Managa kemudian ditempatkan di perbatasan kerajaan Lamakera dan Lohayong dengan tujuan memperluas ajaran agama Isalam di Solor.

Syahbudin berhasil membangun kampung Muslim pertama di Managa, dari sinilah Islam kemudian tersebar ke daerah lain seperti Alor, dan seluruh Flores, Timur dan Sumba.

Sejarah dan Peniggalan Kerajaan-kerajaan Islam di NTT

Terdapat beberapa kerajaan Islam di NTT yang berada dalam persekutuan Portugis, diantaranya Kerajaan Lohayong, Kerajaan Lamakera, Kerajaan Lamahala, Kerajaan Teron, dan Kerajaan Labala. Meski kerajaan-kerajaan Islam di NTT sudah mengalami kepunahan namun warisan kerajaan Islam tetap terjaga dalam bentuk arsitektur, seni, tradisi, dan nilai-nilai yang menjadi identitas budaya Nusa Tenggara.

Sebagai bukti ajaran Isalam di NTT adalah adanya Masjid At-Taqwa Lerabaing yang dibangun oleh Sultan Kimales Gogo di daerah desa Wakapsir, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi NTT.




Tidak ada komentar

Gambar tema oleh alacatr. Diberdayakan oleh Blogger.